Jumat, 03 Mei 2013

Jurnal



Jurnal

Pentingnya Jurnal
   Setelah suatu transaksi  direkam dalam formulir transaksi, kemudian pencatatan akuntansi yang pertama kali di lakukan adalah jurnal. Di banding  dengan catatan akuntansi yang lain, pencatatan di dalam jurnal ini biasanya lebih lengkap dan terperinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama di gunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Kerena jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama diselenggarakan dalam proses akuntansi, maka dalam sistem akuntansi, jurnal harus di rancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun yang tidak tercatat; catatan yang dilakukan di dalamnya lengkap dengan penjelasan, tanggal dan informasi lain agar catatan tersebut mudah diusut kembali ke dokumen sumbernya.

Jurnal umum
         Jika jenis transaksi perusahaan masih dalam jumlah yang sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan kredit, sudah cukup menampung sebagai catatan akuntansi pertama.
Jurnal ini di gunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, depresiasi atau penyusutan aktiva tetap dan transaksi lainnya. Karena di dalam perusahaan kecil volume transaksinya masih sedikit.
Kolom-kolom pada jurnal umum tersebut diisi data sebagai berikut:

a.   Kolom Tanggal.
     Kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai kronologi terjadinya transaksi.

b.   Kolom Keterangan.
     Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang di debit dan di kredit serta penjelasan ringkas tentang transaksi yang bersangkutan. Misalnya transaksi yang terjadi berupa pembayaran kas untuk pembayaran upah karyawan, maka kolom keterangan akan diisi dengan informasi sebagai berikut :
Biaya tenaga kerja                               XXX
            Kas                                                      XXX

c.   Kolom Nomor Bukti.
     Kolom ini di gunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen sumber) yang di pakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut. Karena pencatatan dalam jurnal harus dapat di jelaskan (verifikasi), ketelitian dan kebenarannya, nomor ini di gunakan untuk mencari kembali dokumen sumber yang bersangkutan dengan transaksi, untuk keperluan verifikasi terhadap transaksi yang telah terjadi.

d.  Kolom Nomor Transaksi.
     Kolom transaksi ini diisi dengan nomor rekening yang di debit dan nomor rekening yang di kredit dengan adanya transaksi. Pencatuman nomor rekening dalam kolom ini di gunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan,transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu.Pada akhir bulan misalnya, jurnal umum ini di ringkas , dan hasil ringkasannya di bukukan (posting)  ke dalam rekening yang bersagkutan dalam buku besar.


e.   Kolom Debit dan Kredit.
     Kolom ini diiisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah-jumlah rupiah dalam kolom ini diringkas (jumlahkan) menurut nomor rekening yang tercantum dalam kolom nomor rekening. Hasil ringkasan menurut nomor rekening ini kemudian secara periodic di bukukan ke dalam rekening yang bersangkutan  dalam buku besar.

Jurnal Khusus
Jika perusahaan bertambah besar dan jenis transaksinya menjadi lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang timbul, yang frekuensinya semakin tinggi. Dalam hal ini di perlukan jurnal khusus, selain jurnal umum tersebut, dan di butuhkan lebih banyak karyawan untuk menyelenggarakan  berbagai jurnal khusus tersebut. Jika transaksi semakin banyak dan frekuensinya semakin tinggi , jurnal khusus perlu di perluas lagi dengan membuatnya  berkolom-kolom, agar dapat di hemat waktu yang di perlukan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan untuk memeriksa ketelitian pencatatan di dalam buku pembantu.

Jenis Jurnal
            Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar adalah sebagai berikut:
1.      Jurnal Penjualan
2.      Jurnal Pembelian
3.      Jurnal Penerimaan Kas
4.      Jurnal Pengeluaran  Kas
5.      Jurnal Umum

Jurnal Penjualan.
Jurnal ini di gunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan secara kredit maupun penjualan secara tunai.

Jurnal Pembelian.
Jurnal ini di gunakan mencatat transaksi pembelian secara kredit dan transaksi pemebelian secara tunai di catat dalam jurnal pengeluaran kas.

Jurnal Penerimaan Kas.
Jurnal Penerimaan kas ini di gunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Sumber pokok penerimaan kas  perusahaan umumnya dari penjualan tunai dan dari penerimaan piutang. Jika frekuensi transaksi kas masih rendah, jurnal penerimaan kas ini di gabungkan dengan dengan jurnal pengeluaran kas dalam satu jurnal yang di sebut jurnal kas.

Jurnal Pengeluaran Kas.
Jurnal ini di gunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas yang terjadi di dalam perusahaan.

Jurnal Umum.
Jurnal Umum digunakan untuk mencatat transaksi selain yang di catat dalam jurnal khusus. Jika perusahaan hanya menyelenggarakan 2 jurnal Khusus: jurnal kas dan jurnal penjualan , maka jurnal umum di gunakan untuk mencatat transaksi selain penerimaan dan pengeluaran  kas serta transaksi penjualan. Pada umumnya jurnal umum berbentuk dua kolom (artinya kolom rupiahnya hanya terrdiri dua kolom) yaitu kolom debit dan kolom kredit.    

Metode Pencatatan Data Ke Dalam Jurnal
Jurnal pada umumnya berbentuk buku yang di jilid.Bentuk jurnal ini banyak di jumpai di perusahaan yang menggunakan sistem manual dalam pembukuannya. Jurnal juga dapat pula berbentuk  lembaran – lembaran formulir lepas. Bentuk ini di gunakan terutamajika pembukuan menggunakan mesin pembukuan.
Ada berbagai cara yang dapat digunakan informasi dalam jurnal.
  1. Dengan Menggunakan Pena.
  2. Dengan Menggunakan Mesin pembukuan.
  3. Dengan Arsip Dokumen Sumber yang Berfungsi Sebagai Jurnal.
  4. Dengan Menggunakan Komputer.  
Dengan Menggunakan Pena
Informasi dalam dokumen sumber di salin dalam jurna dengan menggunakan tulisan tangan

Dengan Menggunakan Mesin Pembukuan.
Informasi dalam dokumen sumber dicatat dalam jurnal dengan mesin mesin pembukuan, bersama dengan pembukuan ke dalam rekening buku pembanatu. Pencatatan ke dalam jurnal dapat pula di lakukan bersamaan dengan pembuatan dokumen sumber, yaitu dengan menggunakan jurnal dan rekening buku pembantu sebagai tembusannya pada saat pembuatan dokumen sumber. Dalam kedua cara tersebut, jurnal di peroleh tembusan  pencatatan ke dalam rekening buku pembantu atau tembusan pencatatan informasi di dalam dokumen sumber.

Dokumen Sumber Sebagai Jurnal.
Dalam cara ini jurnal berupa arsip dokumen sumber di susun menurut waktu terjadinya transaksi. Cara menghindari pekerjaan penyalinan informasi dari dokumen sumber ke dalam jurnal. Pembukuan ke dalam rekening buku besar di lakukan dengan cara membuat rekapitulasi dari dokumen sumber ini.

Dengan Menggunakan Komputer
Data dalam dokumen sumber di masukan ke dalam sistem computer  melalui keyboard dan dicatatt kedalam arsip transaksi (transaction file) yang berfungsi sebagai jurnal. Jika perusahaan menggunakan formulir elektronik, penangkapan data sekaligus dilakukan pada saat entry kedalam formulir elektronik sekaligus dan sekaligus ke dalam arsip transaksi. Arsip transaksi ini setelah divalidasi, kemudian digunakan untuk memutakhirkan arsip induk (buku besar dan buku pembantu).

Sumber :
Mulyadi(2008) /Sistem Akuntansi.Jakarta:Salemba Empat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar