TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
NAMA : GEO PANJI IRAWAN
NPM : 42210973
KELAS : 2DA03
UNIVERSITAS GUNADARMA
1. Jenis-jenis Perencanaan dalam
wirausaha?
Perencanaan
strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi
secara keseluruhan.
Definisi Strategi
Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.
Manajemen Strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat guna. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutan dan kontinyu:
a. Perumusan strategi
b. Implementasi strategi
c. Pengukuran hasil strategi
d. Evaluasi strategi
Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
Definisi Strategi
Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.
Manajemen Strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat guna. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutan dan kontinyu:
a. Perumusan strategi
b. Implementasi strategi
c. Pengukuran hasil strategi
d. Evaluasi strategi
Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi,
mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah
dilaksanakan atau tidak. Walaupun semua tingkat manajemen terlibat dalam proses
perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang
lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah
biasanya lebih terlibat dengan kegiatan operesional dan organisasi, dan
karenanya mempunyai waktu lebih sedikit dalam proses perencanaan dibanding
dengan manajemen tingkat atas. Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu
lebih sedikit dibanding manajemen tingkat atas.
2.
Pendekatan dalam Perencanaan Organisasi wirausaha?
Jawab:
Pendekatan
Probabilitas Tinggi
Perencanaan
menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan langsung untuk menjamin
tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan organisasional dapat
diukur
Keuntungan
pendekatan probabilitas tinggi :
1.
Menghasilkan rencana yang tepat
2.
Perencana hanya memusatkan pada
penemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang
diinginkan
Kerugian
pendekatan probabilitas tinggi : tidak mendorong rencana yang kreatif
Keuntungan
Pendekatan Maksimisasi : secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan
potensial dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif untuk
mengembangkan rencana-rencana
Kerugian
Pendekatan maksimisasi : memperlakukan seluruh komponen organisasi dapat
dikualifikasikan dan diprediksi walau beberapa aspek organisasi tidak dapat
diprediksi dan dikuantifikasikan (perilaku manusia)
Pendekatan
Adaptasi
Pendekatan
Adaptasi menekankan pada perencanaan yang efektif dipusatkan untuk membantu
organisasi menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal
Perencana
yang menggunakan Pendekatan Adaptasi :
1.
Melihat perubahan organisasional
yang tidak dapat dihindari
2.
Antisipasi pada perubahan masa depan
3.
Menentukan dan menganalisa
organisasional bagaimana memodifikasi organisasi ketika untuk berubah
Keuntungan
Pendekatan Adaptasi : berfokus pada lingkungan eksternal dan internal
organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional
Kerugian
Pendekatan Adaptasi : penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga
analisa dan perubahan yang dihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada
sebagai alat mencapai keberhasilan
Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada
filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin.
Perencana membangun model otomatis dari system yang mereka rencanakan dan
mendasarkan model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Melalui
penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya, perencana pendekatan
makimasi mencoba untuk:
1. Meminimasi sumber daya yang digunakan
untuk mendapat tingkat prestasi (performance) tertentu
2. Memaksimumkan prestasi yang bisa
dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia
3. Mendapat keseimbangan biaya (sumber
daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik
Keuntungan adalah
pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian kuntungan potensial
penuh dari organisasi dn mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk
mengembangkan rencananya. Kerugian
pendekatan ini yaitu biasanya memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa
dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
3.
Alat-alat Perencanaan organisasi dalam wirausaha/wiraswasta ?
Jawab:
Alat-alat
perencanaan adalah teknik
yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencan-rencana.
a)
Peramalan (forecasting) adalah teknik prediksi terjadinya
lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting
dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti
dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang
pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang
lebih efektif.
b)
Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu
memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis
antara waktu dan penjualan . Informasi menun jukan hubungan antara waktu
dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas
menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal
penjualan dimasa mendatang.
c) Penjadwalan
(Scheduling)
Merupakan
proses perumusan daftar aktivitas mendetail yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas merupakan bagian integral dari
rencana organisasional
Dua macam penjadwalan :
- Peta Gant (Gant Chart) yang merupakan diagram balok dengan waktu horizontal dan sumber daya vertikal
- PERT (Program Evaluation and Review Technique) merupakan aktivitas proyek yang menunjukkan estimasi waktu yang diperlukan
d)
Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan
penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya
diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya
yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah
pragram (PERT),suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt,
adalah alat penjadwalan yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan
diantara tugas-tugas.
Jaringan pert mengandung dua elemen
utama : aktivitas peristiwa. Aktivitas adalahperaangkat perilaku tertentu dalam
proyek. Sementara peristiwa adalah penyelesaian tugas untuk proyek. Dalam
jaringan PERT tiap-tiap peristiwa di berikan aktivitas yang berhubungan yang
harus dilaksanakan sebelum peristiwa tersebut terwujud.
e)
Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada
jalur kritis dari jaringan PERT.Jalur kritis adalah rangkaian dari
peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk
diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karna penundaan pada
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan
penundaan pada proyek.
4. Teori Organisasi
Wirausaha?
Jawab:
Kompleksitas
organisasi wirausaha tergantung pada ruang lingkup usaha yang akan
dimasuki.Semakin besar lingkup usaha,semakin kompleks organisasinya.Sebaliknya
semakin kecil lingkup usaha,maka semakin sederhana organisasinya.Pada lingkup
atau skala usaha kecil,organisasi usaha pada umumnya dikelola sendiri.Menurut Harvey Leibenstein (1968,
1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
a. Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,
dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai
optimal dari variabel keputusan.
b. Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak
dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium
theory)
c. Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi
mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui
umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para
entrepreneur yang bersaing.
d. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian
tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata,
unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer
Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur
bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery
creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own
creativity“.Sebenarnya masih
banyak sih “petuah-petuah” beliau ini, terutama dikaitkan dengan teori-teori
ekonomi sebelumnya, termasuk tanggapannya terhadap teori keseimbangan dari neo
klasik. Tapi cukup sudahlah, toh mata kuliah entrepreneurship tidak akan
terlalu berat di teori kok. Nanti mahasiswa pada protes lagi, “Pak kok belajar
teori mulu nih, kapan kita bisa berlatih menjadi seorang entrepreneur nih!!”.
Makanya di kelas kita lebih banyak berlatih bagaimana membuat proposal
bisnis serta berlatih kreaivitas dan inovasi melalui penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (disain brosur, e-marketing, teknik presentasi, dll).
Lagian, teori-teori di atas lebih banyak dikaitkan dengan teori ekonomi.
e. Teori
Entrepreneur dari perspektif individu
Beberapa di
antaranya adalah (1) life path change, (2) Goal Directed Behaviour, dan (3)Outcome expectancy.
5.
Tentang Departementalisasi Rentang Manajement?
Jawab:
Departementalisasi adalah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk
departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
Rentang manajemen atau rentang
kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit
juga kurang baik.
•
Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
•
Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur
organisasi.
6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi wirausaha?
Jawab:
a. Strategi untuk mengubah
nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi
itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
b. Suatu penyempurnaan yang
terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
c. PO merupakan suatu proses yang
meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan
secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
d. PO merupakan suatu pendekatan
situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
e. PO lebih menekankan pada system
sebagai sasaran perubahan.
f. PO meliputi perubahan yang
sengaja direncanakan
namun menurut Peter F.Drucker
menyatakan bahwa kelangsungan hidup dari system
manajemen mungkin akan
terancam jika wirausahawan hanya menekankan pada
tujuan perolehan laba
saja.Penekanan pada tujuan tunggal tersebut akan mendorong
wirausahawan untuk mengambil
keputusan yang hanya menghasilkan uang saja
dengan sedikit
mempertimbangkan bagaimana keuntungan akan diperoleh dimasa
mendatang.
3 langkah yang harus diambil
manajemen untuk mengembangkan perangkat kerja
tujuan organisasi adalah:
- Menentukan keberadaan suatu kecenderungan lingkungan yang bisa mempengaruhi operasi organisasi.
- Mengembangkan suatu perangkat tujuan bagi organisasi secara keseluruhan.
- Mengembangkan hirarki tujuan organisasi.
Ketiga langkah tersebut saling berhubungan dan
biasanya menuntut masukan dari orang-orang pada tingkat dan bagian operasional
yang berbeda dalam organisasi.
7.
Norma dan Etika Bisnis dalam kewirausahaan?
Jawab:
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
-
Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan
norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan
norma moral.
-
Etika
sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnyatentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam
hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
-
Secara
makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara
keseluruhan.
-
Secara
meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
-
Secara
mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan
bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis
adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M.
Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan
perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha
dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang
dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan
norma etika, yaitu :
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum
yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum
hanya mengatur perilaku minimum.
2. Kebijakan dan
prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi
dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan
kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
3. Moral sikap mental
individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur
oleh aturan formal.
8.
Prinsip-prinsip Etika dan Prilaku Bisnis?
Jawab:
1.
Kejujuran (Honesty)
2.
Memegang prinsip (Integrity)
3.
Memelihara janji (Promise Keeping)
4.
Kesetiaan (Fidelity)
5.
Kewajaran (Fairness)
6.
Suka membantu orang lain (Caring for other)
7.
Hormat kepada orang lain (Respect for other)
8.
Warga negara yang bertanggung jawab (Responbility citizenship)
9.
Mengejar keunggulan (pursuit of excellence)
10.
Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
9.
Cara-cara mempertahankan standar Etika Bisnis dalam wirausaha?
Jawab :
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari
tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2. Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah
laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku,
jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan
diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan
barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan
perusahaan.
10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik
tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
10.
Macam-macam Tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha?
Jawab:
Etika akan
sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab
sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan sosial.
Tanggung
jawab perusahaan, meliputi:
1. Tanggung
jawab terhadap lingkungan
2. Tanggung
jawab terhadap karyawan,dengan cara:
· Mendengarkan
dan menghormati pendapat karyawan
· Memberikan
umpan balik, baik yang positif maupun negatif
·
Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
· Membiarkan
karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
· Memberikan
imbalan kepada karyawan dengan baik
· Memberikan
kepercayaan kepada karyawan
3.
Tanggung jawab terhadap pelanggan , meliputi dua kategori, yaitu:
·
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
· Memberikan
harga produk yang wajar dan adil
Selain itu,
perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
· Hak untuk
mendapatkan produk yang aman
· Hak untuk
mendapatkan informasi tentang segala aspek
· Hak untuk
didengar
· Hak untuk
memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung
jawab terhadap investor berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik
dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat
mungkin.
5. Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Menyediakan
dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap
masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
REFERENSI:
http://rosmaliadaniasih.blogspot.com
http://alfiah-18.blogspot.com/2012/06/tugas-softskill-4-kewirausahaan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab16-pengembanganorganisasi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar